Rabu, 13 November 2024

Dari Hiruk Pikuk Kota ke Tenangnya Pedesaan: Cerita Perjalanan Kircon ke Cibatu

Dari Hiruk Pikuk Kota ke Tenangnya Pedesaan: Cerita Perjalanan Kircon ke Cibatu

Pagi-pagi sekali, sekitar jam 7.15, saya tiba di Stasiun Kiaracondong, atau yang akrab disebut "Kircon." Udara pagi Bandung terasa sejuk dan menyegarkan. Banyak orang sibuk dengan rutinitas mereka, tetapi pagi itu saya sudah siap untuk perjalanan santai ke Stasiun Cibatu. Menunggu kereta berangkat pukul 07.30, saya menikmati suasana stasiun yang tenang, sambil sesekali memperhatikan penumpang lain yang juga bersiap untuk perjalanan mereka.

 07:30 – Kereta Berangkat!

Tepat pukul 07:30 pagi, kereta mulai bergerak. Suasana di dalam gerbong terasa cukup padat, tapi saya justru merasa ada kehangatan tersendiri dari keramaian ini. Dari jendela gerbong paling belakang, saya bisa melihat sisa-sisa kota Bandung yang perlahan menghilang, berganti dengan hamparan sawah hijau dan perbukitan yang mulai terlihat.
Meski di tengah keramaian, saya tetap bisa menikmati suasana sekitar. Saya duduk di dekat jendela, melihat keluar sambil mendengarkan suara obrolan ramah penumpang lain yang membuat suasana terasa lebih hidup.

Perjalanan dengan Pemandangan Alam yang Indah💓

Sepanjang perjalanan, mata saya dimanjakan dengan pemandangan alam yang memukau. Meskipun gerbong penuh, suasana di luar jendela menawarkan ketenangan yang kontras. Ada sawah hijau dan pepohonan yang rimbun. Di gerbong belakang, setiap guncangan atau laju kereta terasa lebih nyata, memberi sensasi tersendiri yang membuat perjalanan ini semakin seru. Dalam perjalanan ini, kereta singgah sebentar di beberapa stasiun kecil, seperti Stasiun Cicalengka dan Stasiun Nagreg. Di sini, penumpang naik turun, dan suasana di dalam gerbong sesaat berubah.

09:41 – Tiba di Stasiun Cibatu

Setelah menikmati perjalanan dengan segala keunikan dan keramaiannya, tepat pukul 09:41 pagi, saya tiba di Stasiun Cibatu. Stasiun ini benar-benar unik, dengan bangunan kuno yang terawat dan atmosfer yang terasa seperti membawa saya ke masa lalu. Melihat stasiun tua ini dengan suasana khas era kolonial, saya sejenak melupakan keramaian perjalanan dan merasakan ketenangan.
Perjalanan dari Kiaracondong ke Cibatu di gerbong belakang pada akhir pekan ini adalah pengalaman yang seru. Meskipun cukup ramai, keramaian itu justru memberi warna tersendiri, seolah perjalanan ini adalah miniatur dari kehidupan sehari-hari dengan beragam cerita dan wajah yang berbeda. Pemandangan alam, suasana stasiun kecil, dan nostalgia di Stasiun Cibatu membuat saya merasa mendapat pengalaman liburan singkat yang berkesan.


Jika kamu suka suasana keramaian yang penuh kehangatan dan ingin menikmati perjalanan santai dengan pemandangan alam, cobalah rute ini di akhir pekan. Dijamin, pengalaman ini akan memberi kesan berbeda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahu crispy cabe garam

Masakan simple yang di cemilin enak dijadikan temen nasi juga cocok, lets goo Bahan-bahan - 4-5 buah tahu kuning  - 150gr tepung...